A. Sejarah Daulah Abbasiyah
Perkembangan ilmu tarikh dalam islam tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan budaya islam secara umum. Puncak perkembangan budaya dan
peradaban islam terjadi pada abad ke-9 M pada masa kekhalifahan Daulah
Abbasiyah.
Perkembangan tarikh islam dimulai dengan penulisan hadis Nabi
Muhammad SAW., biografi dan peristiwa tertentu yang terjadi pada akhir abad
ke-1 dan awal abad ke-2 hijriah. Pada waktu itu wilayah kekuasaan islam sudah
meluas sampai ke Afrika dan Eropa. Oleh karena itu, masa tersebut dikenal
sebagai masa awal penulisan tarikh islam.
Menurut Sayyid Husein Nasr, seorang sejarawan
kontemporer, terdapat tiga aliran dalam perkembangan ilmu tarikh hingga abad
ke-3 H. Tiga aliran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aliran
Yaman
2. Aliran
Madinah
3. Aliran
Irak
B. Sejarah
Keluarga Daulah Abbasiyah
Kekhalifahan daulah abbasiyah didirikan oleh Abu Abbas
as-Saffah bin Muhammad bin abdullah bin Abbas. Ia merupakan generasi kelima
dari Abbas bin Abdul Mutalib atau paman Nabi Muhammad SAW. Daulah Abbasiyah
merasa berkewajiban meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh
Bani Umayyah. Untuk mencapai tujuan itu, daulah abbasiyah bergabung dengan
golongan syiah (pendukung Ali bin Abi Talib) serta orng-orang persia yang
mengalami nasib tertindas pada masa pemerintahan Bani umayyah.
C. Awal Berdirinya
Kekhalifahan Daulah Abbasiyah
Munculnya Daulah Abbasiyah sebagai pemegang kekeuasaan tidak
terlepas dari segala permasalahan yang terjadi pada waktu itu. Hak istimewa
yang didapatkan oleh penduduk suriah dianggap telah menyimpang dari ajaran islam.
Islam mengajarkan bahwa kedudukan manusia adalah sama dan sejajar. Hal itu
memunculkan rasa ketidakpuasan di kalangan umat islam lainnya.
Selama 30 tahun terakhir masa pemerintahanbani umayyah, daulah
abbasiyah berusaha mencari dukungan dari umat islam terutama di khurasan,
daerah basis mereka. Mereka mengatasnamakan diri sebagai keluarga nabi dari
bani hasyim untuk mendapatkan dukungan itu. Para pendukung mereka datang dari
kelompok syiah dan kaum mawali.
D.
Masa Berdirinya Daulah Abbasiyah
Pemerintahan Daulah Abbasiyah dimulai oleh pendirinya, Abu
Abbas as-Saffah. Ia hanya memerintah selama 4 tahun, yaitu antara tahun
750-754 M. Selama masa pemerintahan Daulah Abbasiyah, pola pemerintahan yang
diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan itu, para sejarawan membagi masa
pemerintahan Daulah Abbasiyah menjadi lima periode:
1. Periode
pertama (750-847 M)
2. Periode
kedua (847-945 M)
3. Periode
ketiga (945-1055 M)
4. Periode
keempat (1055-1194 M)
5. Periode
kelima (1195-1258 M)
E. Masa
Kemunduran Daulah Abbasiyah
Dalam periode kelima, kekuasaan kembali dipegang oleh khalifah
di baglad. Akan tetapi, kekuasaannya pada waktu itu hanya terbatas di irak. Hal
itu menunjukkan bahwa kekuatan Daulah Abbasiyah pada waktu itu sudah sangat
lemah. Beberapa hal yang menyebabkan mundur serta lemahnya kekuatan Daulah
Abbasiyah pada waktu itu adalah sebagai berikut:
1. Persaingan Antarbangsa
2. Kemerosotan
Ekonomi
3. Konflik
Keagamaan
4. Ancaman
Dari Luar
F.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan
1.
Asimilasi Bangsa Arab dengan Bangsa Non-Arab
Bangsa-bangsa non-Arab memberikan
sumbangan yang penting, diantaranya:
a. Bangsa
persia dalam bidang ilmu fisafat dan sastra
b. Bangsa
india dalam bidang kedokteran, matematika, dan astronomi
c. Bangsa yunani
dalam bidang filsafat
2.
Gerakan Penerjemah
Gerakan penerjemah ini terjadi dalam tiga periode:
- Periode pertama berlangsung pada masa pemerintahan al-mansur sampai dengan harun ar-Rasyid. Pada periode ini banyak diterjemahkan buku-buku dalam bidang astronomi dan mantiq.
- Periode kedua berlangsung pada masa pemerintahan al-Ma’mun sampai dengan tahun 300 H. Pada periode ini banyak diterjemahkan buku-buku dalam bidang filsafat dan kedokteran.
- Periode ketiga berlangsung setelah tahun 300 H. Pada waktu itu, kegiatan penerjemah bisa di segala bidang.
- Berdasarkan bidang ilmunya, ilmu yang berkembang pada masa itu dibagi menjadi dua bidang, yaitu ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. Perkembangan dua bidang ilmu itu adalah sebagai berikut:
v
ILMU PENGETAHUAN AGAMA
1. Metode Tafsir bil-Ma'
Metode tafsir ini menafsirkan
Al-Qur’an berdasarkan penafsirannya yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., dan
para sahabatnya yang termuat dalam hadis.
2. Metode Tafsir bir-ra’yi
Metode tafsir ini disebut juga
metode rasional. Penafsirannya sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pikiran
serta perkembangan dalam filsafat dan ilmu pengetahuan.
v
ILMU PENGETAHUAN UMUM
1.
Kedokteran
Ilmu
kedokteran dalam islam disebut At-Tibb. Sarjana-sarjana ilmu kedokteran muslim,
antara lain:
·
Ar-Razi
·
Ibnu Sina
·
Ibnu Rusyd
2. Matematika/Geometri
Sarjana-sarjana ilmu geometri,
antara lain:
· Al-Khawarizmi
·
Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyi· Sabit bin Qurrah Al-Hirany
· Ibnu Haitsam
Sarjana-sarjana ilmu biologi, antara lain:
· A-Simay
· Ibnul Awwam
· Al-Jahiz
Sarjana-sarjana ilmu sejarah, antara lain:
· Abu Abdillah Al-Qazwaini
· Abu Ar-Raihan Al-Bairuni
Sarjana-sarjana ilmu tafsir, antara lain:
· Ibnu Jarir t-Thaban
· Ibnu Atiyah Al-Andalusy
· Muhammad Bin Ishaq
· Az-Zamakhsyan
· Al-Qusyairi
· As-Suda
Sarjana-sarjana ilmu hadis, antara lain:
· Imam Al-Bukhari
· Imam Muslim
· Imam Ibnu Majah
· Imam Abu Dawud
· Imam At-Tirmizi
· Imam An-Nasa’i