11 April 2013

Makalah Kenakalan Remaja


Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan YME. Karena kita semua masih berada dalam hidayah serta inayah-nya dan tak lupa kami juga ucapkan syukur atas ridho dan petunjuk dari-nya, sehingga kami siswi kelas IX 6 dapat membuat makalah BAHASA INDONESIA tentang “ Kenakalan Remaja “.
Makalah ini disusun berdasarkan materi yang kami dapatkan dari beberapa sumber sehingga tersusun sebuah makalah seperti ini
Demikianlah kata pengantar dari saya, semoga makalah yang kami buat dapat berguna bagi kita semua. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak guru BAHASA INDONESIA kami yaitu BAPAK ARY HENDARI, S.Pd , yang telah membimbing kami Sehingga kami dapat membuat sebuah makalah dengan baik.





I.





Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………...…. I.
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………….… II.
ISI
1.       Pengertian Dan Jenis Kenakalan Remaja ……………………………………….....…. 1.
2.    Penyebab Kenakalan Remaja Dan Mengatasinya ……………………………......… 1.
Kata Penutup……………………………………………………………………………………..……. III.










II. 






1.         PENGERTIAN DAN JENIS KENAKALAN REMAJA



Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile delinguency. Kenakalan remaja adalah gejala alami yang dimiliki setiap manusia, hal ini disebabkan karena manusia memiliki sifat hendonisme yaitu suka pada kesenangan. Dalam ilmu kriminolgi ada teori perkembangan moral manusia yang disebut Moral Development Theory (Topo Santoso dan Eva Achjani, 2003: 53), teori ini menggambarkan tentang tahap-tahap perkembangan pikiran/nalar manusia, yaitu:
a. Tahap Pra-konvensional (umur 9-11 tahun); pada tahap ini anak umumnya berpikir “lakukan” atau “tidak lakukan”.
b. Tahap Konvensional (umur 12-20 tahun); pada tahap ini remaja umumnya mulai mencari jati diri, mereka sudah mulai mengadopsi nilai-nilai dan aturan-aturan yang ada disekelilingnya.
c. Tahap Postconventional (umur ≥ 20 tahun); pada tahap ini manusia umumnya sudah kritis menguji kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang dianggap tidak sesuai, tingkat kematangan emosi sudah stabil, sudah mampu mengolah/mengatur pikiran, perkataan dan perbuatannya.

Dari teori tersebut tergambar bahwa tingkat kerawanan manusia untuk berperilaku menyimpang adalah pada tahap Pra-konvensional dan tahap konvensional, yang dalam diskusi ini akan difokuskan pada tahap konvensional, yaitu usia remaja.
Kenakalan Remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh Remaja. Jenis-jenis Kenakalan Remaja
  • Penyalahgunaan Narkoba
  • Seks Bebas; perbuatan seks/perbuatan layaknya suami istri yang dilakukan diluar perkawinan/sebelum perkawinan.
  •  Tawuran dll


2.      PENYEBAB KENAKALAN REMAJA DAN MENGATASINYA
Dalam Teori Pembelajaran Sosial (Topo Santoso dan Eva Achjani, 2003:54) dikatakan bahwa manusia melakukan sesuatu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Pengalaman
2. Pengamatan
Pengalaman dapat berasal dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan pengamatan ditimbulkan oleh sesuatu yang berasal dari luar.

Faktor penyebab kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

a. Faktor Internal
1.      Krisis Identitas
2.   Kontrol Diri yang lemah

b. Faktor Eksternal
1.         Keluarga
2.       Pengaruh teman sepermainan; pergaulan dengan teman yang tidak sebaya atau tidak selepel, berteman dengan anak nakal, dll
3.      Pengaruh lingkungan yang kurang baik; dampak negatif IPTEK, tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
   Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
  •  Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
  •   Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
  • Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja
  • Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul.
  •  Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.





1.




Kata Penutup
Demikianlah makalah BAHASA INDONESIA yang kami buat. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat. “ tak ada gading yang tak  retak “, begitulah kata pepatah, sama halnya dengan kegiatan ini.maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak selaku pembimbing kami.

Wassalamu’ alaikum Wr. Wb







III.





























III.

Geen opmerkings nie: