Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Marilah
kita panjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan YME. Karena kita semua masih
berada dalam hidayah serta inayah-nya dan tak lupa kami juga ucapkan syukur
atas ridho dan petunjuk dari-nya, sehingga kami siswi kelas IX 6 dapat membuat
makalah BAHASA INDONESIA tentang “ Kenakalan Remaja “.
Makalah
ini disusun berdasarkan materi yang kami dapatkan dari beberapa sumber sehingga
tersusun sebuah makalah seperti ini
Demikianlah
kata pengantar dari saya, semoga makalah yang kami buat dapat berguna bagi kita
semua. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak guru BAHASA
INDONESIA kami yaitu BAPAK ARY HENDARI, S.Pd , yang telah membimbing kami
Sehingga kami dapat membuat sebuah makalah dengan baik.
I.
Daftar Isi
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………………...…. I.
Daftar Isi
……………………………………………………………………………………………….… II.
ISI
1. Pengertian
Dan Jenis Kenakalan Remaja ……………………………………….....…. 1.
2.
Penyebab Kenakalan
Remaja Dan Mengatasinya ……………………………......… 1.
Kata Penutup……………………………………………………………………………………..……. III.
II.
1.
PENGERTIAN DAN JENIS
KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile
delinguency. Kenakalan remaja adalah gejala alami yang dimiliki setiap manusia,
hal ini disebabkan karena manusia memiliki sifat hendonisme yaitu suka
pada kesenangan. Dalam ilmu kriminolgi ada teori perkembangan moral manusia
yang disebut Moral Development Theory (Topo Santoso dan Eva Achjani,
2003: 53), teori ini menggambarkan tentang tahap-tahap perkembangan
pikiran/nalar manusia, yaitu:
a. Tahap
Pra-konvensional (umur 9-11 tahun); pada tahap ini anak umumnya berpikir
“lakukan” atau “tidak lakukan”.
b. Tahap Konvensional
(umur 12-20 tahun); pada tahap ini remaja umumnya mulai mencari jati diri,
mereka sudah mulai mengadopsi nilai-nilai dan aturan-aturan yang ada
disekelilingnya.
c. Tahap
Postconventional (umur ≥ 20 tahun); pada tahap ini manusia umumnya sudah kritis
menguji kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang dianggap tidak sesuai,
tingkat kematangan emosi sudah stabil, sudah mampu mengolah/mengatur pikiran,
perkataan dan perbuatannya.
Dari teori tersebut tergambar bahwa tingkat kerawanan
manusia untuk berperilaku menyimpang adalah pada tahap Pra-konvensional dan tahap
konvensional, yang dalam diskusi ini akan difokuskan pada tahap konvensional,
yaitu usia remaja.
Kenakalan Remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh Remaja. Jenis-jenis Kenakalan
Remaja
- Penyalahgunaan Narkoba
- Seks Bebas; perbuatan seks/perbuatan layaknya suami istri yang dilakukan diluar perkawinan/sebelum perkawinan.
- Tawuran dll
2.
PENYEBAB KENAKALAN
REMAJA DAN MENGATASINYA
Dalam Teori Pembelajaran Sosial (Topo Santoso dan Eva
Achjani, 2003:54) dikatakan bahwa manusia melakukan sesuatu dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu:
1. Pengalaman
2. Pengamatan
Pengalaman dapat berasal dari dalam diri manusia itu
sendiri, sedangkan pengamatan ditimbulkan oleh sesuatu yang berasal dari luar.
Faktor penyebab
kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Faktor Internal
1.
Krisis
Identitas
2.
Kontrol
Diri yang lemah
b. Faktor Eksternal
1.
Keluarga
2.
Pengaruh
teman sepermainan; pergaulan dengan teman yang tidak sebaya atau tidak selepel,
berteman dengan anak nakal, dll
3.
Pengaruh
lingkungan yang kurang baik; dampak negatif IPTEK, tidak adanya media penyalur
bakat dan hobinya
Hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
- Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
- Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
1.
Kata
Penutup
Demikianlah makalah BAHASA
INDONESIA yang kami buat. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat. “ tak
ada gading yang tak retak “, begitulah
kata pepatah, sama halnya dengan kegiatan ini.maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari bapak selaku pembimbing kami.
Wassalamu’ alaikum Wr. Wb
III.
III.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking